Awal pekan lalu KompasOtomotif sempat menyajikan artikel: "Mewaspadai Mobil Bekas Tabrakan" untuk mereka yang akan membeli mobil second. Ternyata, ada cara lain untuk memastikannya, yaitu dengan melakukan tes jalan. Sidarto SA, pemilik bengkel reparasi bodi di Duren Sawit, Jakarta Timur, menjelaskan ciri-ciri khas mobil bekas tabrakan.
- Saat dijalankan di lintasan rata dan bagus, setir menarik ke satu sisi, kanan atau kiri. Hal tersebut bisa dirasakan pada kecepatan antara 40 dan 60 kpj. Penyebabnya, jarak pijak roda depan atau belakang berubah atau tidak sesuai dengan aslinya akibat benturan kencang, baik dari depan, belakang, maupun samping. Untuk memperbaikinya, sasis harus diluruskan.
- Radius putar berbeda antara ke kanan dan kiri akibat berbedanya jarak pijak depan dan belakang. Penjual biasanya berkilah, mobil belum di-spooring. Untuk membuktikan, ya harus dibawa ke bengkel spooring. Setelah itu, harus dites langsung menempuh jarak 5 km. Kalau perlu harus coba melalui polisi tidur atau berlubang. Kalau ternyata radius putar kanan dan kiri tetap tidak sama, berarti kerusakan sudah permanen. Sebaiknya, transaksi dibatalkan.
- Tes kebocoran karet kaca, khusus bagian depan dan belakang. Cara paling gampang, semprotkan air dari selang bertekanan tinggi ke pinggir kaca yang dipasangkan ke bodi. Proses perbaikan bodi yang kurang bagus dan penggunaan komponen murah menyebabkan rembesan air ke sisi dalam kaca (ruang dalam mobil). Hal ini menandakan mobil pernah tabrakan cukup berat, dengan kerusakan bodi yang juga lumayan berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar